Mabruridlo : Guru MTs Al Fatah Suradadi

<< Selamat Datang di Blog's Abdima MTs Al Fatah Suradadi >> << Terima kasih sudah mampir, Semoga dapat memberi arti dan manfaat, meskipun sangat kecil dan remeh >>

Minggu, 23 Juni 2013

MGMP PAI, Tuntutan Profesional



     Keberhasilan pembangunan kita, mendorong bertambah maraknya harapan para orang tua yang menyekolahkan anaknya atas pelayanan dari guru yang profesional. Sehingga membuahkan semakin meningkatnya prestasi belajar siswa.
     Adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah sebagai wadah para guru mata pelajaran dalam mendiskusikan, saling berasah, asih dan asuh, bagaimana memecahkan persoalan dilapangan kegiatan belajar mengajar. Juga dapat digunakan sebagai sarana mendiskusikan muatan lokal dari materi pelajaran.
     Sungguh kurang bijak bila para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terutama yang mengajar disekolah umum kurang mendapat tanggapan positif dalam menyampaikan materi pelajaran dari para siswa. Karena bila dalam pendekatan mengajar kita salah, bukan tidak mungkin akan berakibat para siswa tidak hanya membenci materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Tantangan
     Para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam perlu memahami mengapa tuntutan masyarakat terhadap pelayanannya seringkali tidak proporsional. Kita juga harus memahami kenapa masyarakat seringkali mencemooh para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kendati mereka sudah berupaya sekuat tenaga untuk berbuat yang terbaik bagi anak didik dan masyarakat luas.
     Semakin meluas dan kian intensifnya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, Dengan makin derasnya arus informasi tentu akan punya akibat, baik itu bernilai positif maupun negatif. Maka guru Pendidikan Agama Islam dipacu untuk meningkatkan profesionalisme guna menghadapi perubahan yang begitu cepat dari masyarakat, khususnya para peserta didik.
         
Tuntutan Profesional
     Peran guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa adalah besar sekali, disamping faktor-faktor lain seperti faktor sarana dan prasarana, pengelolaan dan waktu belajar. Jika guru dijadikan ujung tombak bagi keberhasilan dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa, ada lima kunci permasalahan yang harus dilaksanakan.
  1. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan profesionalisme diri. Kegairahan guru dalam mengajar sangat penting, hasil guru dalam mengajar sangat ditentukan oleh kehendak guru untuk mengangkat citra dirinya sebagai sosok yang diidolakan siswa. Kalau gurunya tampak energik dalam bidang pengajaran yang di asuhnya, tentu siswanya akan bersemangat dalam mengikutinya. Sebaliknya kalau gurunya loyo, kurang luas wawasannya, pengetahuannya pas-pasan, siswa menjadi kurang antusias. Apalagi kalau siswa sampai tahu gurunya tidak menguasai materi, maka KBM tidak akan berjalan dengan baik. Agar dapat terhindar dari masalah ini guru harus membangun kegairahan dalam membaca, banyak berdiskusi, dan aktif dalam mengikuti MGMP. 
  2. Menyetarakan kemampuan guru dalam melaksanakan KBM. Seperti dimaklumi para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat variasi. Ada guru yang kemampuan mengajarnya bagus sekali, tapi ada sebaliknya yang kurang baik. Guna peningkatan dan pemerataan, maka lewat forum MGMP para guru dapat saling tukar menukar pengalaman dalam melaksanakan KBM. 
  3. Guru yang kurang pengalaman jangan merasa sungkan untuk belajar misalnya kepada guru yang lebih senior, guru inti dalam MGMP atau bahkan Instruktur.Mendiskusikan permasalahan dalam pelaksanaan KBM. Dilapangan tentunya banyak permasalahan yang dihadapi. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, muatan lokal dan persoalan lainnya. Untuk itu, agar permasalahan dapat dipecahkan maka dalam kegiatan MGMP yang dilaksanakan tiap bulan sekali, dari sesama guru berdiskusi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. 
  4. Membantu guru dalam memperoleh informasi teknis edukatif. Untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar maka diperlukan keakuratan dalam pendekatan teknis edukatif. Biasanya informasi tentang masalah teknis edukasi ini tidak merata, tidak jarang guru agama yang kurang informasi (Kuin) karena kurang pergaulan (Kuper). Maka MGMP PAI merupakan sarana yang efektif dan efisien guna mendapatkan informasi mutakhir yang relevan dengan dunia pendidikan. 
  5. Mendorong guru untuk saling berbagi pengalaman. Dengan semakin kaya pengalaman dalam mengajar maka guru akan semakin kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Sebaliknya, bagi mereka yang kurang pengalaman akan merasakan bahwa mengajar adalah pekerjaan yang menjemukan, yang berakibat kurang baiknya KBM dan prestasi belajar  siswa akan rendah.
     Kegiatan MGMP yang dilaksanakan pada setiap Kabupaten/ Kota akan berhasil dengan baik bilamana dari pihak guru sendiri ada kemauan untuk meningkatkan kualitas profesinya. Memang ada kesan bahwa keikutsertaannya dalam mengikuti MGMP hanya untuk mendapatkan angka kredit/ sertifikasi. Dengan pretensi semacam ini maka dalam mengikuti kegiatan MGMP tanpa didasari rasa keikhlasan akan tanggungjawabnya untuk selalu meningkatkan kualitas. Walaupun semacam itu tidak perlu dipermasalahkan.
    MGMP merupakan wadah yang cukup strategis bagi upaya guru untuk meningkatkan kualitas profesionalismenya. Karena melalui kegiatan MGMP ini dapat dilakukan apresiasi sebagai penyamaan persepsi dikalangan guru dalam menerapkan kurikulum yang baru. Hal ini sangat wajar mengingat saat ini merupakan tahun kedua pelaksanaan kurikulum baru (KTSP).
     Mengingat penyelenggaraan MGMP ini merupakan upaya kita semua dalam meningkatkan profesionalisme sebagai guru, dengan demikian diharapkan akan semakin meningkat pula kualitas pendidikan nasional kita, kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang yang mencerminkan keimanan, ketaqwaan, budi pekerti, akhlakul karimah serta menguasai IPTEK.
     Oleh karena itu layaklah bila MGMP dapat dijadikan solusi penyelesaian permasalahan pada proses KBM untuk semua guru mapel serta bias menjadi harapan untuk mencetak prestasi belajar siswa dihari – hari mendatang, Amin.
                                                 
☺. Penulis adalah Guru MTs Al Fatah Suradadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar