1) Aktivator
Sebagai aktivator, guru memainkan
peran yang sangat penting dalam menghidupkan proses pembelajaran di kelas
daripada hanya menjadi fasilitator. Mereka tidak hanya sekadar menyampaikan materi,
tetapi juga berusaha membangun hubungan yang dekat dengan siswa. Dengan
memahami kebutuhan dan minat siswa, guru dapat menciptakan suasana belajar yang
menarik dan interaktif. Misalnya, mereka menggunakan teknik seperti umpan balik
yang konstruktif dan pertanyaan yang memicu pemikiran kritis, sehingga siswa
merasa didorong untuk terlibat aktif. Dalam lingkungan seperti ini, siswa tidak
hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar tentang diri mereka sendiri dan
cara berpikir secara reflektif. Dengan pendekatan ini, siswa merasa lebih
percaya diri dan termotivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka.
2) Kolaborator
Dalam peran sebagai kolaborator, guru bekerja sama dengan
siswa, keluarga, dan komunitas untuk merancang pengalaman belajar yang lebih
baik. Mereka mengajak siswa untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan
tentang apa yang mereka pelajari, sehingga setiap siswa merasa dihargai dan
didengar. Namun, kolaborasi ini bukan hanya sekadar formalitas; guru berusaha
untuk benar-benar memahami kebutuhan dan aspirasi siswa. Selain itu, guru juga berkolaborasi
dengan rekan-rekan mereka, berbagi ide dan praktik terbaik untuk meningkatkan
pengajaran. Dengan menciptakan komunitas belajar yang saling mendukung, guru
tidak hanya membantu siswa mencapai potensi mereka, tetapi juga membangun
hubungan yang kuat antar guru dan siswa. Ini menciptakan suasana di mana semua
orang merasa terlibat dan berinvestasi dalam proses pembelajaran.
3) Pengembang Budaya Belajar
Sebagai pembentuk budaya, guru memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif bagi semua siswa. Mereka menyadari bahwa banyak siswa, terutama yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, mungkin menghadapi tantangan dalam belajar. Oleh karena itu, guru berusaha membangun rasa memiliki dan kepercayaan diri di antara siswa. Melalui kegiatan seperti pertemuan pagi, guru menciptakan ruang di mana siswa dapat berbagi cerita, membangun koneksi, dan merasa diterima. Dengan melibatkan siswa dalam proyek yang relevan dan bermakna, guru membantu mereka melihat bahwa pembelajaran bukan hanya tentang angka atau nilai, tetapi tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi dan memahami dunia di sekitar mereka. Ini membantu siswa merasa lebih terhubung dengan pembelajaran mereka dan mendorong mereka untuk berusaha lebih keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar