MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Bayangkan kita semua adalah seorang arsitek sekaligus kontraktor yang mendapat proyek besar.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah RUMAH JADI.
Pemberi proyek (kurikulum) memberi kita sebuah target besar
di akhir periode (fase): "Saya ingin sebuah rumah dua lantai yang
kokoh, punya 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga yang
nyaman."
Deskripsi rumah jadi ini adalah CP. Ini adalah target besar
dan utuh yang harus kita wujudkan setelah dua tahun (satu fase). Kita tidak
bisa langsung membangunnya dalam sehari. Memberi siswa "gelondongan
besar" CP ini secara langsung tentu akan membuat mereka bingung dan
kewalahan.
Tujuan Pembelajaran (TP) adalah TAHAPAN KONSTRUKSI.
Sebagai kontraktor yang cerdas, apa yang kita lakukan? Tentu
kita akan memecah proyek besar itu menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih kecil
dan logis.
TP 1: Menggali dan membangun fondasi yang kuat.
TP 2: Mendirikan tiang-tiang dan kerangka dinding.
TP 3: Memasang batu bata hingga menjadi dinding yang kokoh.
TP 4: Memasang kerangka atap dan gentengnya.
TP 5: Memasang jendela, pintu, dan instalasi listrik.
TP 6: Mengecat dan menyelesaikan interior (finishing).
Setiap tahapan (TP) ini adalah tujuan konkret yang harus kita selesaikan satu per satu. Kita tidak bisa memasang atap (TP 4) jika dindingnya (TP 3) belum berdiri. Setiap TP adalah keterampilan spesifik yang jika semuanya sudah tercapai, maka berdirilah rumah impian kita (CP).
Intinya:
Kita tidak mengajarkan "cara membangun rumah" dalam satu waktu. Kita mengajarkan cara membuat fondasi, lalu cara mendirikan dinding, dan seterusnya, hingga siswa kita mampu membangun rumahnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar