Mabruridlo : Guru MTs Al Fatah Suradadi

<< Selamat Datang di Blog's Abdima MTs Al Fatah Suradadi >> << Terima kasih sudah mampir, Semoga dapat memberi arti dan manfaat, meskipun sangat kecil dan remeh >>

Minggu, 20 Juli 2025

Dari Peta Besar ke Langkah Pasti: Mengapa Menurunkan CP ke TP Begitu Penting?

Seringkali saat kita melihat dokumen Capaian Pembelajaran (CP), kita merasa seperti memegang sebuah peta dengan tujuan akhir yang besar dan luas. Kita tahu ke mana harus menuju di akhir fase, tapi kadang kita bingung, "Langkah pertama apa yang harus saya ambil? Jalan mana yang paling efektif untuk dilewati?"

Nah, di sinilah peran penting Tujuan Pembelajaran (TP)!

Jika CP adalah tujuan akhir perjalanan kita dalam satu fase, maka TP adalah rambu-rambu penunjuk jalan yang kita susun di sepanjang rute. TP menerjemahkan tujuan besar yang abstrak di dalam CP menjadi langkah-langkah konkret yang lebih kecil, operasional, dan terukur.

Mengapa proses menurunkan CP menjadi TP ini menjadi kunci sukses pengajaran kita?

1. Memberi Arah yang Jelas: Dengan TP, kita tidak lagi meraba-raba. Setiap sesi pembelajaran memiliki fokus yang tajam: kompetensi apa yang harus dikuasai siswa dan materi apa yang perlu dipahami hari ini. Pengajaran kita menjadi lebih terarah dan tidak melebar ke mana-mana.

2. Memudahkan Perancangan Aktivitas: Ketika tujuannya jelas, merancang aktivitas belajar yang relevan dan asesmen yang tepat menjadi jauh lebih mudah. Kita bisa bertanya, "Aktivitas apa yang paling pas untuk membantu siswa mencapai TP ini?" atau "Bagaimana saya tahu siswa sudah berhasil mencapai TP ini?"

3. Memastikan Setiap Langkah Bermakna: TP membantu kita memastikan bahwa setiap jam pelajaran adalah langkah yang progresif dan bermakna untuk mencapai CP. Tidak ada lagi sesi mengajar yang terasa "hanya mengisi waktu", karena semua terhubung dalam sebuah alur yang logis.

4. Membantu Siswa Memahami Arah Belajar: Ketika guru paham tujuannya, siswa pun akan merasakannya. Mereka jadi tahu apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap unit pembelajaran, membuat mereka lebih termotivasi dan tidak merasa terbebani dengan target yang terlalu besar.

Intinya, dengan menurunkan CP menjadi TP, kita sedang membangun jembatan yang kokoh antara kurikulum dengan praktik nyata di dalam kelas. Kita mengubah "apa yang harus dicapai" menjadi "bagaimana cara mencapainya" secara sistematis.

Sebagai bahan diskusi dan referensi kita bersama, saya lampirkan beberapa contoh hasil penurunan CP menjadi TP esensial untuk Fase A, B, dan C yang telah kita validasi bersama. Semoga ini bisa menjadi pemantik inspirasi bagi kita semua.

Mari terus berdiskusi dan berkolaborasi untuk menciptakan pembelajaran yang semakin terarah dan bermakna bagi anak didik kita! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar