A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting untuk dikembangkan, karena di samping sebagai bahasa agama, ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Saat ini, bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi agama, akan tetapi juga digunakan sebagai Bahasa ekonomi, pariwisata, politik, dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut, maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata, namun juga harus diorientasikan pada penguasaan Bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan.
Pembelajaran bahasa Arab di madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa, yaitu: a) mampu mengekspresikan perasaan, pikiran, dan gagasan secara verbal-komunikatif; b) mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi; c) mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, pengetahuan umum, dan kebudayaan; dan d) mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat, berpikir kritis, dan sistematis.
Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTs, MA/MAK diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), pendekatan komunikatif, dan lain sebagainya.
Pendekatan berbasis teks (genre-based approach) yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks ada empat yaitu:
1. Building Knowledge of the Field (BKoF): Guru
membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap
topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun
konteks budaya dari teks yang diajarkan.
2. Modelling of the Text (MoT): Guru memberikan
model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya,
baik secara lisan maupun tulisan.
3. Joint Construction of the Text (JCoT): Guru
membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.
4. Independent Construction of the Text (ICoT):
Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri.
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab di madrasah mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan
menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama dari sumber autentik yang pada
umumnya menggunakan bahasa Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang
terus bersambung hingga sumber asalnya yaitu Al- Qur’an dan Hadis.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan
tiga kompetensi yaitu:
1. Kompetensi berbahasa (al-kifayah al-lughawiyyah) Sebuah
kompetensi dasar dalam bahasa yang meliputi empat kemahiran berbahasa (al-maharat
al-lughawiyyah) yaitu kemahiran mendengar (maharah al-istima’),
kemahiran berbicara (maharah al-kalam), kemahiran membaca-memirsa (maharah al-qiraʹah
– al-mu’ayanah), dan kemahiran menulis-mempresentasikan (maharah
al-kitabah – at-taqaddumah).
Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan unsur-unsur
bahasa (al-anashir al-lughawiyyah) yang baik dan benar meliputi: bunyi (ashwat),
kosakata (mufradat), dan kaidah bahasa (qawa’id al-lughah).
2. Kompetensi berkomunikasi (al-kifayah al-ittishaliyyah)
Kompetensi untuk melakukan tindak tutur dengan bahasa target dalam berbagai
konteks sosial secara lisan dan tulisan. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari
sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Jadi kompetensi
berkomunikasi ini menjadi hal penting yang harus diajarkan.
3. Kompetensi berbudaya (al-kifayah al-tsaqafiyyah) Pembelajaran
bahasa Arab disamping membelajarkan bahasa, ia mengandung pesan-pesan budaya
dari bahasa itu sendiri, budaya yang dikandung dalam hal ini adalah budaya Arab
Islam (tsaqafah arabiyyah islamiyyah), budaya global umum (tsaqafah ‘alamiyyah
‘ammah), dan budaya lokal khusus (tsaqafah mahalliyah khashshah). Kandungan
budaya ini tercermin dalam tema-tema atau topik yang diangkat dalam
pembelajaran, misalnya perkenalan, hobi, profesi, kegiatan liburan dan wisata, cinta
Indonesia, pelestarian lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi,
tokoh-tokoh Islam, haji umrah, hari-hari besar Islam, dll.
Berdasarkan hal di atas, tiga kompetensi yang menjadi target pembelajaran bahasa Arab yaitu kompetensi berbahasa, kompetensi berkomunikasi dan kompetensi berbudaya digabungkan dalam kerangka komponen pembelajaran meliputi:
Komponen Pembelajaran Bahasa Arab
Kemahiran
Berbahasa
- Menyimak - Berbicara
- Membaca - Memirsa
- Menulis - Mempresentasikan
Unsur Bahasa
- Sistem bunyi,
- kosakata,
- pola kalimat/gramatikal
Tema/Topik
- Tema/topik pembelajaran yang mengandung aspek budaya lokal, religi, internasional.
Ungkapan Komunikatif
- Ungkapan untuk melakukan tindak tutur dalam bahasa target
D. Elemen Mata Pelajaran Bahasa Arab
Adapun elemen dalam capaian pembelajaran mengintegrasikan komponen
pembelajaran bahasa Arab di atas sebagai pemandu adalah kemahiran berbahasa
berikut:
Menyimak – Berbicara :
Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi, dan
menginterpretasi fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai,
fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan
menyimpulkan isi teks yang diperdengarkan.
Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengomunikasikan informasi pada topik-topik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya bahasa target.
Membaca – Memirsa :
Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang dibaca.
Memirsa adalah kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, isi, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi
sosial teks visual dan teks multimodal sesuai tujuan dan kepentingannya.
Menulis – Mempresentasikan :
Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, mengomunikasikan fakta dan
ide dalam kalimat dan paragraf dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur
gramatikal, dan budaya bahasa target. Mempresentasikan adalah kemampuan mempresentasikan,
mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara
individu maupun berkolaborasi, dengan menggunakan strategi dan gesture yang
tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar