Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Cara kita melihat ruang kelas telah berubah drastis. Dulu, ruang kelas terasa terpisah dari dunia luar, tetapi sekarang batasan tersebut semakin kabur. Berkat teknologi, guru dan siswa kini dapat terhubung dengan para ahli, berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai tempat, dan mengakses berbagai sumber daya yang tidak terbatas hanya pada lingkungan sekolah mereka.
Dalam menghadapi perubahan ini, kepala sekolah dihadapkan pada tantangan baru: membangun jaringan yang lebih luas. Ini bukan hanya tentang mengenal orang-orang di sekitar mereka, tetapi juga melibatkan keterhubungan dengan komunitas global. Kepala sekolah kini harus memiliki keterampilan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang mungkin belum mereka kenal sebelumnya, seperti para ahli di berbagai bidang, pemimpin komunitas, atau bahkan pendidik dari belahan dunia lain. Tentu saja, ini memerlukan ketajaman untuk mengenali peluang yang berharga dan keberanian untuk mencoba cara-cara baru dalam mengajar.
Mitra Profesi seperti asosiasi guru dan kepala sekolah (MGMP, KKG, MKKS, dan asosiasi guru mata pelajaran), akademisi, perguruan tinggi, dan organisasi komunitas lainnya serta DUDIKA berperan sebagai mitra yang mendukung PM. Peran mitra profesi dan DUDIKA dalam ekosistem pendidikan sangat penting untuk mewujudkan Pendidikan yang holistik, relevan, dan berdaya saing. DUDIKA berperan memberikan dukungan melalui pengalaman nyata, umpan balik praktis, serta menyediakan peluang belajar berbasis praktik, seperti magang, studi kasus industri, atau program pengembangan keterampilan langsung yang relevan dengan kebutuhan di DUDIKA. Kolaborasi antara sekolah dan sektor industri berpeluang untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan perkembangan terbaru dalam DUDIKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar